![]() |
Seminar Riri Satria (Foto: Khusnul Khatimah) |
Jakarta, Media Kota – Riri Satria, Ketua Kominitas Jagat Sastra Milenia dan direktur SastraMedia.com, mengatakan bahwa di era 5.0 tidak adanya batas-batas atau sekat-sekat antarnegara maka globalisasi membangun jejaring internasional merupakan hal yang wajib dilakukan.
Hal ini dikatakan Riri Satria dalam acara Hari Puisi Indonesia (HPI) 2021 di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Sabtu (27/11). Acara ini dimoderatori oleh Qori Islami Aris.
Menurut dia, dunia sudah mengalami lima kali evolusi. “Masyarakat 1.0 yang dikenal dengan masyarakat berburu. Kemudian Masyarakat 2.0 dikenal dengan masyarakat bertanam (agriculture), masyarakat 2.0 dimulai ketika manusia mengenal sistem pertanian. Kemudian masyarakat 3.0 atau dikenal masyarakat industri yang dimulai sejak terjadinya Revolusi Inggris. Kemudian masyarakat 4.0 dikenal dengan masyarakat digital dimulai pada era ‘80-an. Dan sekarang terjadi ialah masyarakat 5.0, masyarakat yang sudah mampu menggunakan teknologi digital untuk kepentingan hidupnya,” jelasnya.
Teknologi digital tidak hanya milik kaum teknolog saja, tetapi milik semua orang termasuk penyair. Masyarakat 5.0 tentu saja mempengaruhi dunia kepenyairan. Selain itu revolusi industri menciptakan suatu peradaban dan peradaban saat ini ialah 5.0.
Riri mengatakan, ada beberapa dampak semua itu terhadap dunia perpuisi dan kepenyairan, yaitu medium of transfer akibatnya puisi berubah dari dunia eksklusif menjadi inklusif. Ketika puisi untuk semua orang terjadi lah muncul isu kualitas puisi itu sendiri.
Dampak lainnya ialah munculnya puisi dalam wujud baru yang tidak bisa dituangkan dalam ke dalam media buku cetak, contohnya hypertext poems; munculnya puisi dalam wujud baru yang tidak bisa dituangkan ke dalam media buku kertas, seperti multimedia poems; membangun jejaring puisi dan kepenyairan global, dan sebagainya.
“Puisi dapat mengawal Sustainable Development Goals (SDG) maka puisi adalah soul guardian (SDG) dengan semua aktivitasnya, ada 17 aktivitas agenda besar global sampai tahun 2030. Salah satunya ialah karya sastra puisi karena dia memanusiakan manusia di planet bumi,” ujarnya. (KK).
0 Comments
Posting Komentar